Jika Sayang Anak Kita, Tanamkan Rasa Malu Sedini Mungkin…
“Sesungguhnya dari apa yang diperoleh manusia dari kalam kenabian yang pertama adalah jika engkau tidak malu maka berbuatlah sekehendakmu,” (HR. Bukhari)
Memiliki seorang anak atau mungkin banyak anak merupakan sebuah amanah yang harus kita pertanggung jawabkan kelak, semua orang tua menginginkan anaknya sukses dalam segala hal, tidak kekurangan materi alias hidup berkecukupan, menjadi pria/wanita yang shaleh / shalehah dan masih banyak lagi nilai atau keinginan positif yang kita harapkan untuk anak kita kelak.
Menanamkan rasa malu merupakan salah satu pondasi dasar dalam pandangan saya, dalam mendidik anak untuk dapat menjalankan norma kesusilaan dan ajaran agama. Menanamkan rasa malu disini bukan berarti menjadikan anak kita sebagai pribadi pemalu atau tidak berani tampil, tetapi menanamkan kepada anak kita untuk tidak berbuat seenaknya sendiri serta melanggar norma-norma tadi.
Dengan menanamkan rasa malu, akan membuat anak kita merasa dirinya diawasi oleh Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga timbul semangat dalam dirinya untuk tidak berlaku seenaknya saja. Dengan berbagai alasan terkadang sebagian orang tua tidak mengajarkan rasa malu, seperti masih kecil sehingga memboleh anaknya buang air kecil dimuka umum, atau telanjang keluar selepas mandi padahal ada tamu yang sedang berkunjung.
Hal diatas merupakan contoh kecil dalam menanamkan rasa malu semenjak kecil, putri kecilku pun kini tanpa harus disuruh selepas mandi dia akan menggunakan handuknya dan memakain baju didalam kamar walau memang masih dibantu ibunya.
“Aku kan sudah besar Pah, aku malu jadi aku di kamar saja yach pakai bajunya,” ujarnya
“Pah, tutup dong pintunya aku kan mau pakai baju,” katanya saat hendak memakai baju
Itulah beberapa percakapan yang masih aku simpan rapi dalam memori , termasuk juga seringnya bersama isteriku mengingatkan dan memberikan pengertian terkait perkataan yang dia ucapkan yang sebenarnya belum layak untuk anak seusianya yang diperoleh dari layar TV.
Ini merupakan satu step pembelajaran bagi kami berdua, dalam mendidik putriku utamanya dalam menanamkan rasa malu kepadanya sedari kecil. Sehingga harapan kelak, putriku bisa menjadi pribadi yang sopan, memiliki rasa malu dalam hatinya karena merasa dirinya dilihat oleh Allah SWT Yang Maha Kuasa.
Memiliki seorang anak atau mungkin banyak anak merupakan sebuah amanah yang harus kita pertanggung jawabkan kelak, semua orang tua menginginkan anaknya sukses dalam segala hal, tidak kekurangan materi alias hidup berkecukupan, menjadi pria/wanita yang shaleh / shalehah dan masih banyak lagi nilai atau keinginan positif yang kita harapkan untuk anak kita kelak.
Menanamkan rasa malu merupakan salah satu pondasi dasar dalam pandangan saya, dalam mendidik anak untuk dapat menjalankan norma kesusilaan dan ajaran agama. Menanamkan rasa malu disini bukan berarti menjadikan anak kita sebagai pribadi pemalu atau tidak berani tampil, tetapi menanamkan kepada anak kita untuk tidak berbuat seenaknya sendiri serta melanggar norma-norma tadi.
Dengan menanamkan rasa malu, akan membuat anak kita merasa dirinya diawasi oleh Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga timbul semangat dalam dirinya untuk tidak berlaku seenaknya saja. Dengan berbagai alasan terkadang sebagian orang tua tidak mengajarkan rasa malu, seperti masih kecil sehingga memboleh anaknya buang air kecil dimuka umum, atau telanjang keluar selepas mandi padahal ada tamu yang sedang berkunjung.
Hal diatas merupakan contoh kecil dalam menanamkan rasa malu semenjak kecil, putri kecilku pun kini tanpa harus disuruh selepas mandi dia akan menggunakan handuknya dan memakain baju didalam kamar walau memang masih dibantu ibunya.
“Aku kan sudah besar Pah, aku malu jadi aku di kamar saja yach pakai bajunya,” ujarnya
“Pah, tutup dong pintunya aku kan mau pakai baju,” katanya saat hendak memakai baju
Itulah beberapa percakapan yang masih aku simpan rapi dalam memori , termasuk juga seringnya bersama isteriku mengingatkan dan memberikan pengertian terkait perkataan yang dia ucapkan yang sebenarnya belum layak untuk anak seusianya yang diperoleh dari layar TV.
Ini merupakan satu step pembelajaran bagi kami berdua, dalam mendidik putriku utamanya dalam menanamkan rasa malu kepadanya sedari kecil. Sehingga harapan kelak, putriku bisa menjadi pribadi yang sopan, memiliki rasa malu dalam hatinya karena merasa dirinya dilihat oleh Allah SWT Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar