7 in 1, Alat Peraga dari Sekotak Catur

Seperangkat alat peraga kotak catur yaitu cermin, papan berpaku dan lapangan bola
Dengan 6 materi pembelajaran dan 1 permainan tersebut saya khususkan untuk pembelajaran kelas tinggi dan lebih mudah dilakukan karena tersedia satu set dalam sebuah kotak.
Awalnya saya hanya ingin membuat percerminan dengan menggunakan sistem koordinat kartesius dan bermain bola dengan koordinat tersebut. Bisa juga dibuat putaran jika garis tengah pada kotak catur diperpanjang. Kemudian setelah saya melihat putaran dengan bangun-bangun datar, ternyata bangun datar tersebut dapat dihitung luasnya karena jaraknya sama jaraknya. Saya juga meletakkan kaca pada papan catur bagian dalam untuk pencerminan.
Cara Mendesain
Pertama, kita harus menyiapkan satu buah papan catur besar. Bagian dalam salah satu sisi papan catur (tempat meletakkan bidak catur) ditempeli cermin dan sisi lainnya diberi paku ukuran kecil dengan jarak antar paku yang sama dan membentuk persegi. Setelah itu, garis sumbu koordinat kartesius (sumbu x dan y).
Untuk menambah manfaat dan daya tarik untuk siswa, maka siapkan satu lembar triplek kecil atau kartun tebal. Triplek atau karton tebal, dilubangi sesuai dengan letak paku dan gambari triplek atau kartun tersebut seperti lapangan bola kaki, sehingga dapat dimanfaatkan untuk bermain bola dengan titik-titik koordinat. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan beberapa bidang kecil dari triplek atau kartun tebal dengan berbagai bentuk, misalnya jajargenjang, bujur-sangkar, trapesium, dan segitiga yang akan digunakan khusus untuk materi putaran.
Cara Pemanfaatan
Untuk materi pencerminan yang merupakan bagian dari pembelajaran kelas IV, kita dapat menggunakan papan catur bagian dalam. Siswa diminta untuk mengambar satu bidang pada cermin dengan menggunakan spidol. Selanjutnya, sebuah karet gelang diletakkan pada papan berpaku mengikuti gambar bidang yang telah digambarkan pada cermin. Dengan materi ini, siswa menjadi lebih paham materi pencerminan dengan melihat karet berbentuk bidang pada cermin dan membandingkan dengan yang digambarkan.
Khusus untuk materi putaran (kelas IV), kita memerlukan peraga tambahan, yaitu beberapa bidang kecil yang telah dibentuk dan dipersiapkan. Cara bermainnya, letakkan bidang tersebut pada paku bagian tengah yang lebih panjang. Misalnya kita menempatkan segitiga sama kaki pada posisi nol derajat, selanjutnya segitiga tersebut diputar hingga 90 derajat. Siswa diminta untuk mengambarkan posisi segitiga sebelum dan sesudah terjadi putaran.
Siswa juga diajak untuk mengenal bangun datar dengan menggunakan karet gelang. Materi untuk kelas III tersebut dapat mengenalkan siswa pada bentuk-bentuk bangun datar yang dilakukannya sendiri dengan mengunakan karet gelang tersebut dan mengambarkannya di atas kertas.
Selanjutnya, siswa juga diajak untuk menentukan keliling dan luas persegi panjang serta persegi. Kita masih menggunakan karet gelang untuk membentuk bidang-bidang pada paku. Siswa dapat menghitung sendiri keliling dan luas bidang datar karena jarak antara satu paku dengan paku lainnya sama. Materi kelas IV tersebut yang disajikan dengan cara siswa melakukan sendiri ternyata menyenangkan siswa.
Untuk kelas V dan VI, materi operasi hitung bilangan bulat dilakukan dengan menggunakan bidak catur. Bidak catur berwarna hitam bermakna negatif dan bidak catur berwarna putih bermakna positif. Satu bidak catur berwarna hitam dan satu bidak catur berwarna putih (berpasangan) mempunyai nilai sama dengan nol. Selanjutnya siswa diajak bermain hitung bilangan bulat dengan menggunakan bidak catur tersebut. Dengan alat peraga ini, saya berharap siswa yang mengalami kesulitan belajar operasi hitung bilangan bulat akan lebih mudah memahaminya dengan mengunakan bidak-bidak catur.
Materi lainnya, menentukan titik koordinat kartesius dengan meletakkan benda (seperti dadu yang telah dilubangi bagian tengah) pada koordinat yang dikehendaki (sumbu x dan y) di atas papan paku. Selain itu, dengan menggunakan triplek atau karton yang bergambar lapangan bola, siswa diajak bermain dengan koordinat tersebut secara bergantian menentukan titik-titik koordinat.
Terakhir, sambil bermain siswa juga diajak belajar menggunakan papan catur bagian atas dan bidak-bidak catur. Untuk mengasah otak dalam salah satu cabang olah raga tersebut, siswa diajak berpikir sambil bermain catur.
Harapan saya dengan alat peraga “Papan Catur 7 in 1” ini, pelajaran matematika yang bersifat abstrak (hanya dihafal dan dibayangkan), maka siswa dapat melihat sendiri bagaimana proses dari Matematika tersebut. Semoga ide papan catur tersebut dapat menyenangkan siswa dalam belajar matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar