Bank Sampah Bangun Karakter Siswa SMPN 1 Enrekang

Siswa SMPN 1 Enrekang sedang mengumpulkan sampah dari kelasnya masing-masing di penampungan akhir di sekolah
Sebagai solusi untuk masalah tersebut, Darmiati bersama timnya mengembangkan program yang disebut Bank Sampah. Inisiatif yang diluncurkan di awal tahun 2012 itu bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian siswanya terhadap sampah dan sanitasi lingkungan. Ketua Bank Sampah, Sri Astuti, S.Pd, mengelola program itu secara cermat dan partisipatif dengan melibatkan siswa, OSIS, dan masyarakat. Langkah-langkah yang dilakukan dimulai dengan membentuk tim pengelola sampah di setiap kelas, terdiri dari koordinator, sekretaris, dan bendahara. Tugas pokok tim itu adalah menyadarkan teman-temannya untuk bekerja bersama-sama (1) memilah dan membuang sampah ke kaleng warna Hijau untuk sampah organik dan ke kaleng warna Kuning untuk sampah unorganik. (2) membawa sampah dari kelas masing-masing ke tempat pengumpulan akhir di sekolah. (3) memisahkan sampah bekas gelas minuman: sampah untuk bahan praktik mata pelajaran keterampilan (KTK) dan sampah untuk dijual; (4) menimbang sampah unorganik-khusus botol/gelas plastik dari air mineral, mountea, cola dll- lalu dijual ke pedagang pengumpul sampah pada setiap hari Sabtu; (5) mengelola keuangan hasil dari penjualan sampah; (6) memfasilitasi teman-temannya untuk membuat pupuk dari limbah organik.
Sejak melaksanakan program itu tampak sekali perubahan pada sikap dan prilaku siswa demikian pula perubahan pada lingkungan sekolah. Darmiati, yang juga Mnajemen Berbasis Sekolah (MBS) program USAID PRIORITAS itu memaparkan kalau siswanya saat ini sangat peduli akan kebersihan. Mereka lebih disiplin, lebih peduli, dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Mereka jujur mengelola uang hasil penjualan sampah mereka. Setiap minggu mereka menjual rata-rata 15-18 kg limbah gelas/botol minuman. Setiap kilogram sampah mereka jual dengan harga Rp. 2.000. Hasil penjualan itu dimasukkan ke kas kelas Rp. 1.500 dan ke kas OSIS Rp. 500. Uang kas itu dialokasikan untuk pemeliharaan kebersihan dan keindahan kelas serta untuk biaya kegiatan OSIS. Para siswa menjadi lebih terampil dan kreatif membuat kerajinan tangan dari limbah organik, seperti pot bunga, tirai jendela, dll. Selain itu, juga mereka terampil membuat pupuk organik yang dipakai untuk merawat tanaman dan bunga di halaman sekolah.
Pendapatan Asli Sekolah
“Kami mengelola dua kantin sekolah yakni, Kantin Kejujuran dan Kantin Sehat dan Bersih. Upaya menumbuhkan perilaku hidup sehat dalam lingkungan sekolah yang bersih tetap menjadi motivasi kami,” papar Darmiati. Kantin yang disebut terakhir itu dikelola sebagai salah satu fund rising (sumber pendanaan) sekolah. Tujuannya utamanya adalah: (1) menyediakan makanan, kue jajanan dan minuman yang higenis tanpa bahan pengawet, pemanis, dan pewarna berbahaya; (2) menciptakan sumber pendapatan asli sekolah dengan pendekatan pemberdayaan sekolah dan orang tua siswa. Sekolah menyediakan bahan dan orang tua siswa yang mengolahnya jadi makanan siap dikonsumsi.
Dra. Nurlina, guru dan selaku manager kantin, mengaku menjual makanan dan minuman yang variatif kepada lebih kurang 39 orang guru dan 700 siswa setiap hari. Harga per porsi makanan juga sangat terjangkau oleh siswa, mulai dari harga Rp. 3.500 hingga Rp. 10.000, tergantung lauk pauk yang dipilih.
Kantin yang didirikan pada tahun 2009 itu benar-benar menjadi sumber pendapatan asli sekolah. “Setiap tahun kami membukukan keuntungan bersih sebanyak Rp.25.000.000. Namun, yang sangat penting adalah transparansi dan akuntabilitas pengelolaannya,” kata Darmiati. Menurutnya, keuntungan yang diperoleh itu dialokasikan untuk membiayai empat kegiatan yakni: kegiatan penataan taman sekolah, kebersihan lingkungan sekolah, kegiatan kesiswaan, dan kegiatan peningkatan kualitas guru. Kegiatan peningkatan kualitas guru meliputi penyediaan konsumsi guru pada kegiatan Lesson Study di sekolah, kegiatan MGMP, maupun kegiatan lainnya. Sementara itu, alokasi untuk kegiatan kesiswaan meliputi pramuka dan pengembangan diri siswa. Pendapatan asli sekolah baik hasil dari Kantin Sehat maupun hasil dari Bank Sampah itu telah memberi sumbangsih nyata terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
“Melalui kedua program itu, Bank Sampah dan Kantin Sehat Sekolah, kami memotivasi anak-anak kami untuk lebih peduli pada lingkungan dan kebersihan sekolah. Hasilnya, Alhamdulillah kami meraih penghargaan Adiwiyata, Juara I sekolah peduli lingkungan tingkat Kabupaten Enrekang,” ujar Darmiati, kepala sekolah inisiator pembelajaran sistem moving class di sekolahnya sejak bermitra dengan DBE-USAID.
Casino and Table Games | World-Class Live Games, Live Games
BalasHapusPlay 쪽박걸 live 킹스 포커 casino games in your 카드 게임 종류 browser for free! 리턴 벳 This site uses cookies and ensures that you get 메이저 리그 분석 the best experience possible for you at the site.