Kompor Bertenaga Matahari Karya Siswa MTsN 2 Medan

Habibul mempresentasikan pembuatan dan penggunaan kompor bertenaga matahari di hadapan Walikota Medan, Konsul AS untuk Pulau Sumatra, dan para undangan lain yang datang ke sekolahnya.
Kompor tenaga surya ini sebenarnya bukan murni terobosan Habibul. Ia mendesain ulang apa yang sudah ditemukan Horace de Saussure pada 1767. Kala itu Horace berhasil memanfaatkan energi surya sebagai bahan bakar kompor rancangannya.” Saya mendapat informasi dari internet,” tukas Habibul.
Lalu bagaimana cara membuatnya? Sederhana sekali. Bahannya hanya kardus bekas mie instant, aluminium foil, cat hitam, lem dan gunting. “Bentuk kardus menyerupai kotak ataupun panel sedemikian rupa. Gunting aluminium foil sesuai lebar dalam kardus, lalu tempelkan. Gunting karton hitam sesuai lebar luar kardus, kemudian rekatkan. Usahakan bagian dalam bawah kardus berwarna hitam. Selesai.”
Kelihatannya mudah bukan. Namun perlu diketahui, karena prinsip utama kompor ini adalah mengandalkan tenaga surya. Maka sebaiknya digunakan saat sinar matahari memadai, biasanya antara pukul 9 pagi hingga pukul 2 sore. Hal lain yang perlu diindahkan, kecepatan angin, ketebalan panci, jumlah dan ukuran bahan yang dimasak, dan banyaknya air yang digunakan. Semua itu akan memengaruhi kecepatan masaknya bahan makanan.
Prinsip kerja alat ini juga mudah dipahami. Pertama, pemusatan cahaya matahari. Kedua, mengubah cahaya menjadi panas. Ketiga, memerangkap panas. Almunium foil berfungsi untuk memusatkan cahaya. Sedangkan cat hitam ditujukan untuk menangkap panas. Kedua material ini membuat panas terperangkap dalam kotak. Kotak inilah yang disebut kompor.
Ini seru. Di tengah gembar-gembor isu pemanasan global serta krisis energi yang mendera negeri ini, rasanya pemanfaatan kompor tenaga surya patut kita lirik. Dengan menggunakan alat yang ramah lingkungan ini, kita sudah bisa menekan pemakaian bahan bakar seperti minyak, gas, dan kayu bakar yang setiap saat dapat habis.
Drs. Rahudman Harahap, MM menguji kompor tenaga surya Habibul. Ia pun tak ragu menyantap pisang yang direbus dengan kompor tenaga surya itu. Sambil melahap pisang, Rahudman mengayungkan jempol. Para undanganpun bertepuk tangan. Selamat buat Habibul.
Dedy Gunawan Hutajulu adalah wartawan Harian Analisa. Tulisan merupakan reportase yang berjudul Memanfaatkan Kompor Bertenaga Surya (Harian Analisa, 7/5/3013). Disarikan kembali dengan persetujuan penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar