“Saya Belum Pernah Lihat yang Kayak Begini…”
Pembelajaran menggunakan alat peraga membantu siswa lebih memahami pelajaran.

Siswa mendiskusikan proses pengerjaan tugas kelompok
Saat praktik mengajar pada pelatihan CTL bagi guru tingkat SMP/MTs di Pandeglang 11 s.d. 13 September lalu, dalam pelajaran IPA untuk kelas VII, Ibu Enong Atiah menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui kadar keasaman sejumlah benda: Sabun mandi, deterjen, sampo, minuman ringan bersoda, air mineral, jeruk, garam, cuka, pasta gigi, dan obat maag, yang dibagikan kepada para murid untuk diujicoba.
Awalnya, para murid bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan dengan benda-benda tersebut. Apalagi ketika kepada mereka dibagikan mangkuk plastik kecil dan potongan kertas lakmus berwarna merah dan biru oleh guru.
“Bu, ini untuk apa,” tanya seorang murid penasaran. “Sabar. Nanti akan Ibu jelaskan itu untuk apa,” ujar Bu Enong.
Secara singkat, Bu Enong menjelaskan tugas yang harus dikerjakan para siswa dengan benda-benda itu. Semua benda harus dilarutkan, dan potongan kertas lakmus dicelupkan ke dalam larutan tersebut. Serempak para murid yang telah dibagi menjadi 6 kelompok bergegas menuangkan air mineral ke dalam mangkuk plastik dan memproses semua sampel untuk dilarutkan dalam air.
Semua siswa tampak sibuk. Diskusi kecil dalam melaksanakan proses pengujian di antara para murid anggota kelompok pun terjadi. “Ini sabun dibasahkan saja,” ujar seorang siswa yang memegang sepotong kecil sabun mandi batangan kepada rekan sekelompoknya dalam bahasa Sunda kental. “Tidak usah dimasukkan ke air. Nanti airnya bisa digunakan untuk contoh yang lain,” lanjutnya. Di lain kelompok, diskusi lain muncul, “Hati-hati, jangan sampai LKS-nya basah,” ujar seorang siswi mengingatkan rekannya. Suasana riuh-rendah.
Para siswa diberikan waktu 15 menit untuk mengujicoba kadar keasaman berbagai sampel yang telah dibagikan, dan melengkapi daftar isian yang telah disiapkan guru. Satu demi satu mereka menempelkan potongan kertas lakmus basah yang telah berubah warnanya ke kolom yang tersedia di Lembar Kerja Siswa.
Bu Enong mengatakan, “Asam akan mengubah kertas lakmus jadi kemerahan, dan basa akan mengubahnya menjadi kebiruan. Sifat khas ini yang membuat lakmus dipergunakan sebagai indikator derajat keasaman. Garam tidak mengubah warna lakmus. Sekarang kalian tentukan yang mana asam, mana basa, dan mana garam. Lalu coba jawab pertanyaan yang ada di halaman belakang LKS.”
Menurut para siswa mereka selama ini hanya belajar teorinya. Sekarang setelah praktik, jadi tahu hasil riilnya. “Saya belum pernah lihat yang kayak begini,” ujar Asep, salah seorang siswa. “Teorinya sih kami sudah pernah dapat. Tapi kami belum pernah lihat perubahannya. Kami jadi tahu perubahannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar