BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Genetika merupakan salah satu bidang ilmu yang sejak
dahulu kala sudah menarik perhatian semua manusia. Tanpa menyadari dan tanpa
mengenal hukum-hukumnya, manusia ratusan tahun yang lalu sebenarnya sudah lama
mempraktekkan ilmu ini terhadap hewan dan tumbuhan di lingkunganya demi
kepentingannya. Namun jauh sebelum mendel merumuskan hukum-hukum mendelnya,
para orang tua pun sudah tidak merestui perkawinan antar sanak saudara yang
dekat hubungan kekeluarganya. Hingga para orang-orang terdahulu menerapkannya dalam
kehidupan yaitu sebelum memilih menantunya, orang tua menyelidiki dahulu apakah
si calon memilki nenek moyang yang cacat mental dan fisik atau tidak. Hal itu
di lakukan berdasarkan atas pengalaman dan pengamatan dari generasi ke generasi
sesudahnya secara turun temurun.
Dalam perkawinan ada hal-hal yang
dibolehkan, dan ada yang dilarang.Incest (hubungan sedarah, dan bisa dikatakan hubungan
badan atau hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan
pertalian darah, misal bapak dengan anak perempuannya, ibu dengan anak
laki-lakinya, atau antar-sesama saudara kandung atau saudara tiri) adalah salah satu hal terlarang di dalam hukum Islam.
Secara tegas dalam Al Quran Surah An Nisa: ayat 23 menyatakan larangan yang artinya:
“Diharamkan
atas kamu (menikahi) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;
saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak perempuan dari isterimu (anak tiri) yang
dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu
belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa
kamu (menikahinya); (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu
(menantu); dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang
bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.”
Sungguh, Islam sangatlah memuliakan perempuan hingga dalam
ayat Al-quran pun ada yang dikhususkan untuk wanita. Dan memang sebetulnya jika
diperhatikan dengan jeli, kita akan mengatakan benar itulah adanya.
Karena jika seseorang melakukan perkawinan dengan
seseorang lainnya yang secara genetik masih dalam satu keturunan, besar
kemungkinan akan mengalami mutasi gen, atau penyakit yang terpaut pada gen-gen
seks ataupun gen tubuh mengalami peningkatan yang lebih tinggi.
Gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat yang terpengaruh
seks bisa berada pada autosom manapun atau pada bagian homolog kromosom seks.
Ekpresi dominansi atau peresesifan oleh alel-alel pada lapis-lapis yang
terpengaruh seks berbanding terbalik pada jantan dan betina. Hal itu sebagian
besar di akibatkan oleh perbedaan lingkungan internal yang diciptakan oleh
hormon - hormon seks.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud
dengan Alopecia areata?
2. Bagaimanakah
proses penurunananya?
3. Bagaimana
penanganan Alopecia areata?
C. Tujuan
1.
Mengetahui Tentang Alopecia Areata.
2.
Mengetahui proses penurunannya.
3.
Mengetahui penanganan pengaykit
Aopecia areata.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alopecia Areata
Gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat yang terpengaruh
seks bisa berada pada autosom manapun atau pada bagian homolog kromosom seks.
Ekpresi dominansi atau peresesifan oleh alel-alel pada lapis-lapis yang
terpengaruh seks berbanding terbalik pada jantan dan betina. Hal itu sebagian
besar di akibatkan oleh perbedaan lingkungan internal yang diciptakan oleh
hormon- hormon seks. Dengan demikian, contoh seks paling mudah di temukan pada manusia
yaitu kebotakan dan buta warna.
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada
individu laki-laki / jantan maupun perempuan / betina. Baru dalam homozigotik
resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotip. (Schaum’s.
2002)
1.
Pengertian Alopecia Areata
(Kebotakan)
Alopesia areata (Kebotakan) adalah
peradangan yang bersifat kronis dan berulang, yang melibatkan folikel rambut,
yang di tandai oleh timbulnya satu atau lebih bercak kerontokan rambut pada
skalp dan atau kulit yang berambut terminal lainnya. Lesi pada umumnya bulat atau lonjong dengan batas
tegas, permukaannya licin tanpa adanya tanda – tanda atropi, skuamasi maupun
sikatriks.
Saat
ini bukti menunjukkan bahwa peradangan folikel rambut di alopesia areata ini
disebabkan oleh sel T, antibodi yang di temukan pada struktur folikel rambut,
yang diperantarai mekanisme autoimun yang terjadi cenderung terjadi secara
genetik pada individu. Selain itu faktor
lingkungan mungkin bertanggung jawab untuk memicu penyakit ini. (http:// www.artikelkedokteran.com)
Dalam setiap
penyakit, pastilah ada fase-fase perubahan yang terjadi. Termasuk juga dengan
penyakit Alopecia areata ini, ada proses yang terjadi ketika kebotakan itu
dialami oleh seseorang.
2.
Fase Kebotakan (Alopecia areata)
Gambar 1: Proses kebotakan.
Rambut
rontok dan kebotakan adalah suatu PROSES yang terdiri dari beberapa Fase
(stages). Proses kebotakan awal dapat dicegah apabila anda mengetahui proses
dari fase tersebut dan mengambil tindakan perawatan yang tepat. Jangan sampai
anda menunggu tindakan perawatan, karena apabila proses kebotakan telah sampai
pada Fase ke 6-7, kebotakan rambut tidak dapat dipulihkan seperti sediakala.
Proses rambut rontok dan kebotakan dibagi menjadi 7 fase:
Kebotakan Fase 1
Gambar 2: Proses kebotakan.
Fase 1
adalah contoh rambut normal yang belum mengalami rambut rontok atau proses
kebotakan. Tidak ada penipisan di kedua muka samping kanan dan kiri dahi
(receding hair).
Kebotakan Fase 2
Batas rambut
didahi atas kanan dan kiri menunjukan bentuk segitiga, bentuk dari “receding
hair” (rambut rontok di dahi atas). Rambut di bagian atas muka
mengalami kerontokan yang lebih dari biasanya dan terlihat lebih menipis.
Meskipun
demikian, pada fase ini rambut yang rontok masih tidak begitu banyak, sehingga
sulit untuk memastikan proses kebotakan dari hanya bentuk rambut. Pada fase
ini, anda dapat memulai treatment atau perawatan.
Kebotakan Fase 3
Fase ke 3
adalah awal dari kebotakan. Batas rambut dahi sudah mencapai di batas telinga,
atau sekitar 2.5 cm lebih mundur dari fase ke 2. Rambut di bagian muka sudah
kelihatan lebih menipis dan pengantian rambut baru juga kelihatan melambat.
Proses
kerontokan rambut dibagian atas kepala akan lebih sering terjadi dari biasanya
dan akan lebih cepat sesuai dengan bertambahnya usia. Pada fase ini, ada
baiknya anda konsultasi kepada dokter kulit / dermatologist atau merawatnya
dengan produk yang tepat.
Kebotakan Fase 4
Pada fase
ini, kulit kepala (scalp) sudah terlihat di sisi muka kepala atas. Rambut atas
terlihat lebih sangat tipis dari biasanya. Hal ini sangat kontras sekali dengan
ketebalan rambut di bagian samping dan belakang kepala. Pada fase ini, anda
sudah harus memberikan perawatan rambut yang serius untuk menghindari proses
rambut rontok yang lebih parah.
Kebotakan Fase 5
Bagian
belakang yang botak dan bagian rambut muka atas seperti sudah akan menyatu, dan
keadaan atas kepala sudah hampir tidak ada rambut sama sekali. Hanya
tersisa rambut tipis diatas kepala dengan jumlah yang sangat sedikit sekali.
Mendapat perawatan yang tepat akan menghentikan kerontokan rambut lebih lanjut,
dan pada beberapa kasus rambut tumbuh kembali.
Kebotakan Fase 6
Fase ini
sudah masuk fase kebotakan yang cukup parah. Rambut bagian atas kepala sudah
hampir hilang semuanya. Kerontokan rambut menjalar ke bagian samping maupun
belakang kepala. Pada fase ini, perawatan dapat dilakukan tetapi tidak akan
begitu efektif lagi. Solusi yang ada biasanya cangkok atau penanaman rambut
pada kulit kepala.
Kebotakan Fase 7
Fase ini
adalah fase kebotakan total. Rambut diatas kepala sudah hilang semuanya. Rambut
di belakang kepala juga mengalami penipisan dan akan lebih parah dengan
jalannya waktu. Pada fase ini, perawatan rambut sudah tidak dapat dilakukan
kembali. Yang dapat dilakukan adalah penanaman rambut / cangkok rambut.
Dengan
mengetahui fase-fase kebotakan dan kerontokan rambut diatas, pendapat kami
adalah jangan mengampangkan hal ini. Apabila anda bertindak dengan cepat
pada awal kebotakan, maka proses rambut rontok yang lebih parah dapat segera
dihindari.
Suksesnya
sebuah perawatan rambut sangat tergantung pada fase atau proses kebotakan
tersebut. Makin cepat, akan makin efektif. Anda tahu, rambut adalah mahkota
pria dan wanita yang sangat berharga.
Keadaan
rambut botak atau penipisan rambut akan membuat seseorang kehilangan
kepercayaan dirinya. Hal ini sangat penting sekali, terlebih apabila anda
bekerja sebagai seorang marketer, salesman atau public figure. Penampilan
adalah segalanya dan diukur oleh tiap orang. (mengatasirambutrontok.net/fase-dan-proses-kebotakan)
B.
Proses Penurunan
Alopecia areata
Kepala botak ini bukan akibat dari penyakit atau
kekurangan gizi dalam makanan, akan tetapi benar-benar keturunan. Walaupun
lazimnya kepala botak terdapat pada laki-laki, namun sesekali dapat dilihat
adanya perempuan dengan kepala botak.
Biasanya
kepala botak baru akan nampak setelah orang itu berusia sekitar 30 tahunan. Di
waktu kanak-kanak atau remaja, ia masih berambut normal. Mula-mula di kira
kepala botak itu disebabkan oleh gen yang terdapat pada kromosom kelamin,
seperti halnya dengan buta warna. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa
seorang ayah yang mempunyai kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang
botak pula.
Keyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut diatas
tidak dapat dibenarkan, karena andaikata gen untuk kepala botak itu terdapat
pada kromosom X, maka tidak mungkin ayah dan anaknya laki-laki mempunyai sifat
yang sama. Jika seandainya gen itu di duga terdapat pada kromosom Y, maka
dugaan itu pun tidak dapat dibenarkan, mengingat bahwa ada anak perempuan yang
mempunyai kepala botak.
Berhubung
dengan itu, di ambil kesimpulan bahwa kepala botak itu disebabkan oleh gen yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Ada sebuah
kasus tentang kebotakan ini, Jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak
dan alelnya b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin
itu demikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki tetapi resesif pada
perempuan.
Gen bagi
kebotakan pada manusia menunjukkan dominansi pada laki-laki, tapi bekerja
secara resesif pada perempuan. (Diah,2006)
Contoh:
P = Laki-laki botak (BB) >< Perempuan tidak Botak (bb)
G =
B, b b
F1 = BB, Bb, bb
|
Fenotip
|
Genotif
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
|
|
Bb
|
Botak
|
Tidak botak
|
|
|
|
bb
|
Tidak Botak
|
Tidak botak
|
BB
|
Botak
|
Botak
|
B = Botak,
dominan pada laki-laki dan resesif pada perempuan
b= Tidak
Botak / Normal
Jika seorang
laki-laki berkepala botak kawin
dengan seorang perempuan tidak botak
(kedua-duanya homozigot), maka semua anaknya laki-laki akan botak, sedangkan
semua anak perempuannya tidak botak.
C.
Penanganan
Alopecia areata
Beberapa
saran Jika Anda terkena masalah kebotakan, atau ingin menghindari masalah
kebotakan di masa depan, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, berikut di
antaranya :
1.
Obat Herbal Penumbuh
Rambut
Salah
satu cara yang mudah untuk dilakukan dan juga murah serta tidak menyakitkan
adalah dengan memakai obat penumbuh
rambut herbal. Cara ini selain praktis, juga relatif rendah
resikonya.
Produk
herbal yang ada di pasaran terdiri atas berbagai macam komposisi, mulai dari
ginseng, minyak katel (serangga sejenis laba-laba) hingga berbagai bahan kimia
sintetis lainnya. Akan tetapi, produk berbasis bahan herbal (alami) secara umum
akan lebih aman bagi kulit kepala dan kesehatan badan secara umum.
2.
Bedah Transplantasi
Rambut
Selama
bedah transplantasi rambut, seorang ahli bedah mengambil sebagian kecil kulit
yang berisi rambut dari kepala dan menanamkannya pada daerah yang gundul. Jenis
pengobatan ini dapat membantu untuk mengobati kebotakan dengan pola laki-laki
(gundul di tengah).
Beberapa
sesi pengobatan mungkin diperlukan untuk membuat perbedaan yang dapat dilihat.
Akan tetapi pengobatan ini cenderung mahal dan menyakitkan juga dapat memakan
waktu hingga kurang lebih delapan bulan supaya rambut baru dapat tumbuh.
3.
Operasi Perluasan Area
Tumbuh Rambut
Cara
kerja operasi ini adalah dengan menghilangkan kulit kepala yang sudah botak,
dan memperlebar area kulit kepala yang masih subur ditumbuhi rambut. Operasi
ini biasanya dikombinasikan dengan transplantasi rambut.
Menurut
International Society of Hair Replacement Surgery, cara ini sangat efektif.
Akan tetapi ada resiko rasa perih, pening dan kebas (kebal) di area kulit
kepala yang menjadi target operasi ini.
4.
Finasteride
Finasteride
adalah obat telan yang diindikasikan untuk pengobatan pola kebotakan laki-laki
(botak di tengah). Obat ini bekerja dengan cara menghentikan konversi
testosteron menjadi dihidrotestosteron, hormon yang menyebabkan rambut rontok
karena menyusutnya folikel rambut.
Finasteride
diminum setiap hari dan perlu dikonsumsi untuk beberapa bulan dapat supaya
terlihat hasilnya. Akan tetapi menurut MayoClinic, cara ini dapat memberi efek
samping menurunnya gairah, walaupun efek ini jarang terlihat.
5.
Minoxidil
Minoxidil,
juga dikenal sebagai Rogaine, adalah obat topikal yang digosok pada kulit
kepala. Obat ini biasa tersedia di apotek dan digunakan untuk mengobati
kebotakan pola laki-laki dan alopecia areata.
6.
Steroid
Menurut
NHS Choices (U.K. National Health Service), suntikan steroid ke kulit kepala
dapat membantu mengobati sedikti kebotakan. Steroid mencegah sistem kekebalan
tubuh dari menyerang folikel rambut, yang dengan demikian akan mencegah rambut
rontok. Steroid juga dapat merangsang pertumbuhan rambut baru sekitar empat
minggu setelah memulai perawatan. Pemberian steroid secara topikal (oles) dan
obat steroid telan dapat dibeli dilakukan dengan mudah, akan tetapi efek jangka
panjang pengobatan ini sebagian besarnya belum diketahui.
7.
Photochemotherapy
Dalam photochemotherapy, seseorang diberi
obat yang disebut psoralen, yang dipengaruhi oleh cahaya. Itu obat dapat
ditelan atau digosok pada kulit. Setelah obat diambil atau diterapkan,
daerah dengan rambut kerugian terkena sumber cahaya ultraviolet. Perawatan
ini dikombinasikan disebut PUVA.
8.
Terapi
alternatif:
Beberapa orang dengan alopecia areata
mencoba pengobatan lainnya. Alternatif-alternatif ini termasuk akupunktur,
aroma terapi, minyak evening primrose, seng dan vitamin suplemen, dan herbal
Cina. Karena banyak terapi alternatif belum diteliti dalam uji klinis,
mereka mungkin atau mungkin tidak membantu rambut tumbuh kembali. Bahkan,
beberapa mungkin menyebabkan lebih banyak rambut rontok. Bicarakan dengan
dokter Anda sebelum Anda mencoba alternatif terapi
BAB III
Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah di suusn dan dipaparkan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penyakit
Alopecia areata (kebotakan) Bukan penyakit karena kekurangan gizi namun
penyakit yang besar pengaruhnya akibat genetik.
2. Penyakit AA
ini juga memiliki sifat Dominan pada laki-laki dan Resesif pada perempuan.
3. Penyakit AA
Terpaut oleh seks dan juga berdasarkan jenis kelamin.
4. Selain itu
sebagian besar bisa di akibatkan oleh perbedaan lingkungan internal yang
diciptakan oleh hormon- hormon seks.
5. Sesorang
yang mengalami kebotakan tidaklah sekaligus mengalami kerontokan, namun
perlahan tapi pasti. Bahkan dalam mekanismenya proses kebotakan ini bisa
memakan waktu yang lama karena melalui beberapa Fase.
DAFTAR PUSTAKA
C. Pai, Anna. 1992. Dasar-Dasar
Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga
Diah Aryulina,dkk. 2006. Biologi 3.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Schaum’s. 2002. Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga
Anonim. 2013. Pengertian Alopecia areata. http://www.artikelkedokteran.com (Diakses pada Tanggal 8 Oktober 2013. Pukul 20.13)
NIAMS. 2009.
What is Alopecia areata. www.niams.nih.gov/health_info/alopecia_areata/ pdf (diakses pada 19 oktober 2013 pukul 14.20)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami berkesempatan untuk
mengkaji tentang “Kelainan Alopecia Areata”. Sholawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau yang berjasa atas kenikmatan Iman
dan Islam yang kita rasakan saat ini di bawah ridho Allah.
Ungkapan terima kasih penulis haturkan kepada
dosen pembimbing mata kuliah Genetika, Yuyun Maryuningsih, S.Si. M.Pd yang telah memberi pengarahan, juga kepada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi atas terselesaikannya Makalah
ini.
Semoga Makalah ini berguna bagi semua pihak
khususnya bagi penulis sendiri, dan umumnya bagi para
pembaca semua. Serta kami senantiasa menunggu saran dan kritik sebagai upaya
perbaikan dan penyempurnaan untuk masa-masa yang akan datang.
Cirebon, 18 Oktober 2013
Penulis
Kelainan Alopecia areata
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri semester V
Mata Kuliah : Genetika
Dosen Pengampu: Yuyun Maryuningsih, M.Pd
Disusun Oleh
Nama : Gina Fuadah Khumairo
NIM : 14111620073
Kelas/ Semester : Biologi – A/ 5
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013